Rabu, 8 April 2015

~ TERBUNUH SEPI ~



Kabut sunyi mulai merayap di hati
Terlihat kesunyian membaluti tubuh
Terhempas di suatu kisah yang panjang
Tersesat di dunia tiada tempat berpijak
Bayang kenangan semakin sulit di cari
Angin dan burung-burung pun membisu
Kebisuan mendekati terasa dunia hampa
Menangis jiwa ini saat kesepian mewarnai
Terpancar embun terang di kelopak mata
Waktu berlalu meratapi kehidupan
Kesunyian sering menyeksa jiwa
Ingin bertanya tentang getaran hati
Tentang apa yang bertalian dengan jiwa
Mengapa persoalan mengusik jiwa ini
Di sini terdiam dan terbunuh sepi
Merindukan semua yang telah berlalu
Tak sempat wujudkan mimpi-mimpi indah
Lintasi malam jiwa yang sunyi
Kegelapan malam sering meninggalkan pesan
Melingkar semakin dalam berselimut debu waktu
Detik-detik berlalu dingin membeku
Ingin kais sisa masa lalu
Namun gerimis tiada datang basuh luka
Pelita kecil mengalir pelan seakan terbenam
Sering tersesat di dalam danau rindu
Saat mencengkam satu keadaan
Bagai pasir di hempas ombak di pantai
Terapung naluri di tengah lautan
Ingin rasanya hapuskan sebuah cerita
Rasa yang sering terpenjara mati
Saat tenggelam di dalam sebuah kenangan
Rasa rindu sering membelenggu jiwa
Ingin menggapai sinar rembulan
Namun kabus tebal menghadang
Bintang pon enggan menjelma
Langit seakan suram tanpa sinar yang menyinari
Siratkan puisi ungkapan hati
Walau sering tersesat di dataran
Namun angan sering hempaskan harapan
Rasa yang membunuh secara perlahan
Menghukum hati di baluti kecewa
Lihatlah luka ini yang sakitnya abadi
Yang terbalut hangat di batas pelukan
Menyentuh dedaunan jiwa yang bergetar
Di sebalik jendela hati serasa
Kesunyian ini memikat diri
Lalu terbunuh sepi sendiri
Ada suara yang memanggil lalu mendesir
Di antara angin dan titis airmata
Berderai dan menjelma dalam kerinduan
Hanya kedambaan nan melintas
Meragut...membelai..merantai relung jiwa
Di kesunyian sering merenung
Akan sebuah kesedihan
Duduk bersimpuh berkawan kesepian
Terpejam mata tanpa bersuara
Menghayati getaran jiwa yang menerpa
Tiada kata yang terucap di bibir
Yang ada memendam sebuah perasaan
Yang sering menghantui relung jiwa
Terbunuh sepi..biarlah sepi di jiwa
Tanpa kasih dan sayang
Merasa semakin sendiri di sudut sepi
Meski hati pedih walaupun sedih
Mencuba tuk luahkan isi hati
Tak ada yang mengerti
Walau hidup tak seindah pelangi
Walau gema tak seindah lestari
Walau kehidupan bagaikan mimpi
Mencuba tuk bangun dari mimpi
Yang tumbuh di gurun pasir yang sepi
Sepi membunuhku.....kuterbunuh sepi

Tiada ulasan:

Catat Ulasan