Sabtu, 28 Mac 2015

~ BIDADARI PENYELAMAT BAHAGIAN 2 ~



Walau awan selalu mendung
Engkau bersinar bagaikan pelangi
Walau hujan selalu membasahi denai
Namun tetap membanjiri segenap hati
Engkau bagaikan embun pagi
Senantiasa mekar di pasu hati
Tatap matamu luruhkan keluhan hampa
Menyinari malam yang di damba
Sang bulan dan bintang kian bercahaya
Lirih suaramu menjelma ke cuping telinga
Bagai untaian nada terindah
Menusuk di paksi jutaan hati
Sambutlah sang jiwa yang sering sepi
Sambutlah sang jiwa untuk selamanya

Langit cerah membias cahaya
Di atas badai ombak menari
Engkau datang penuh pesona
Memberikan sekuntum mawar
Lalu hulurkan di telapak tangan
Hadirmu nyalakan lilin di jiwa
Membakar hangat kesyahduan
Tatap kedua matamu yang tajam
Seakan berkhayal di dalam dakapan
Ingin melayang terbang menembus awan
Angan melayang kala engkau genggam erat tanganku
Bawa diriku harungi mahligai indah bersama

Engkau adalah keindahan
Engkau adalah sinar cerah
Sinar cerah wajahmu mempesonakan
Putihnya hatimu damai hatiku
Senyummu seindah cahaya bulan
Engkau bagai mentari yang menerangi alam
Sapaanmu menerangi setiap jalanku
Engkau bidadari yang menyelamatkanku
Engkau hulurkan tangan saat kuterjatuh
Di saat kumulai lemah tak berdaya
Lalu engkau nyanyikan nada-nada yang syahdu
Yang terungkap indah menjadi lagu
Engkau tambah syair puisi menusuk kalbu
Engkau pelita pesona yang harus terjaga
Akan kuserahkan jiwaku untuk menjagamu
Dari noda dosa kerasnya dunia

Jika kuapi tetaplah menjadi air
Jika kubumi bentangkan langitmu
Tetaplah menjadi bunga hidupku
Tetaplah menjadi penghibur laraku
Tetaplah menjadi bidadari hidupku
Tiupkan semangat di jiwaku
Agar segala harapan dapat di gapai
Tak ada hidup yang tampak sempurna
Apabila tidak saling memahami dunia
Ingin kurasakan kehidupan yang terbaik
Engkau pasti juga inginkan yang terbaik
Kita pahatkan bersama di tugu terindah
Bawaku ke duniamu
Agar segala keasyikkan terhias indah