Rabu, 17 Disember 2014

~ MEMORI INDAH ~


Kubersedih semakin terluka
Mengenangkan masa-masa lalu
Yang kini hanya menjadi sebuah memori indah
Kumenangis berkeping-keping sinar jernih membersihkan pipi
Teringat satu bisikkan seakan bergema
Mencemari gegendang telingku
Bisikan itu selalu menjelma di kala malam menyisir
Aku terlalu rapuh untuk mengenang memori-memori indah
Seakan sekilas bayangmu menari di dalam mimpiku
Waktu terus berputar di paksi
Tanpa menantiku yang semakin tertinggal mengenang memori indah
Kusemakin tenggelam menjalani hidup ini
Namun semua memori yang tetap indah
Takkan pernah pudar dan menghilang


Berkali kurasakan ada keraguan
Keresahan di dalam hatiku
Rasaku menyelimuti diriku
Keresahan itu telah tumbuh di dalam hatiku
Disini kuberpijak dalam keresahan
Lelah kupendam rasa tak mampu melawan hasrat
Kesepian kini kurasakan
Terbelenggu dalam keresahan
Berteman mimpi-mimpi indah
Mungkin semua itu akan hilang
Sinar mentari kembali datang
Membawa damai abadi di hati
Dalam lemah langkahku yang semakin mati
Pabila malam tiba menyisir
Terangpun menghilang dari pelukan malam
Terbuai dalam dakapan bayu


Kisah tak akan datang dan berulang
Catatan kecil tuk goreskan hari
Bayangan pahit dan manis punya erti sendiri
Hidup ini cerita yang tak pernah mati
Bayang-bayang illusi sering menjelma
Di kala hati di selimuti rindu bertandang
Tersimpan dalam hiasan dengan ribuan rahsia
Semakin terang cahaya semakin berharga sebuah bayang-bayang
Kuterjerat bayangmu dalam dimensiku
Kudakap dirimu dalam kabus kelabu
Terbuaiku dalam maya yang kudamba selalu
Kuterawang dalam ruang bayang-bayang kelam
Terjeratku oleh senyuman yang dilemparkan
Kumelayang bagaikan terbang ke awan
Terbelenggu dalam ruang bayang-bayang kelam
Bayang-bayang selalu mengikuti
Walau tak mungkin kumenerpa
Kejar-kejar tak akan tertangkap
Melintasi bayangmu yang semakin pudar


Saat dunia kian menjauhi
Lembaran baru datang menghampiri
Terbit senyuman yang semakin hambar
Menghiasi pertemuan di sudut hati
Harapan yang kutanam tuk teman
Melantunkan puisi liku kehidupan
Seraut wajah semakin di dalam kesamaran
Merantai hati yang rindu
Saat teringat kenangan lalu
Mengusik secebis tinta kalbuku
Menlakar nada senandung rindu
Seiring senada melantunkan irama
Mendakap erat jiwa nan kelabu
Dengan wajah sendu..sendu nan kelabu
Penuh rasa terharu di ratapanku
Seraut wajah penuh tanda tanya
Tentang misteri seorang bidadari
Yang semakin menjauhi
Di antara kebisuan kata-kata
Mencari makna sebuah cinta abadi
Ilmu tiada meraih makna tuk mengerti
Tanpa kesedaran rayuan sebentuk hati
Akankah bidadari itu mengerti
Tentang luahan hati
Hanya di bias batas kenangan


3 december 2014

Tiada ulasan:

Catat Ulasan