Gerimis malam ini
Kelabunya cintaku
Diriku terpaku sepi di sebalik jendela
Bayang diri sebagai teman hidupku
Gerimis malam ini dalam dakapan
Sendiri memendam askara cintaku
Terdengar bisikan alunan suaramu
Mendayu-dayu di persimpanagan telingaku
Semakin jauh kubawa diri
Tuk mengejar sebuah harapan
Sering menjelma di dalam mimpi-mimpiku
Dalam indahnya mimpiku
Kini bagaikan bunga yang layu
Kumenangis dan kecewa S
ungguhku tak kuasa menahan
Titisan air mata yang mencurah di pipi
Di bening malam ini
Resah rintik gerimis datang menghampiri
Menghanyutkan sinar rembulan
Termenung di kaca jendela
Menghitung waktu yang berlalu
Sedang kumasih menunggu dan terus menunggu
Ungkapan rasa dari keinginanku
Untuk bersama menempuh kisah ini
Kuingin selalu di dekatmu sepanjang hidupku
Membawamu ke puncak bahagia
Nikmati mentari mendakapmu di bawah cahaya
Berhias bintang-bintang dan rembulan
Raih istiqarah cinta ini
Musim hujan hadir tanpa pesan
Mencurah membasahi hatiku yang kelemasan
Membawa kenangan lama yang telah hilang
Sewaktu kenangan itu menjelma mengimbau kenangan terindah
Saat yang indah engkau di pelukan
Kini menjadi nostalgia tuk ratapan
Setiap hela nafasmu adalah milikku
Kini menjadi debu-debu berterbangan
Sinaran suria terpancar disebalik wajah
Bagai menghalau mendung bayang hitam tiba
Walau badai mendatang mengoyak kedamaian
Lalu gerimis langit pun menangis
Seakan mengetahui akan isi hati
Kunanti dan kucari sesepi mimpi
Gerimis datang musnahlah angan
Kutetap terjaga dari sebuah mimpi
Gerimis mengingatkanku
Akan peritnya saat engkau pergi
Engkau telah pergi tuk selamanya
Tinggalkan kisah cinta kita
Tapi dirimu masih ada dalam hatiku
Engkau telah memilih mengakhiri cinta ini
Engkau pergi saatku tak ingin sendiri
Dan tak ingin terbunuh sepi
Detik-detik berlalu tanpa hamparan
Namun tanpamu waktuku dingin membeku
Kukais sisa masa lalu
Namun gerimis tiada datang basuh lukaku
~ kala hati berbisik~
Kelabunya cintaku
Diriku terpaku sepi di sebalik jendela
Bayang diri sebagai teman hidupku
Gerimis malam ini dalam dakapan
Sendiri memendam askara cintaku
Terdengar bisikan alunan suaramu
Mendayu-dayu di persimpanagan telingaku
Semakin jauh kubawa diri
Tuk mengejar sebuah harapan
Sering menjelma di dalam mimpi-mimpiku
Dalam indahnya mimpiku
Kini bagaikan bunga yang layu
Kumenangis dan kecewa S
ungguhku tak kuasa menahan
Titisan air mata yang mencurah di pipi
Di bening malam ini
Resah rintik gerimis datang menghampiri
Menghanyutkan sinar rembulan
Termenung di kaca jendela
Menghitung waktu yang berlalu
Sedang kumasih menunggu dan terus menunggu
Ungkapan rasa dari keinginanku
Untuk bersama menempuh kisah ini
Kuingin selalu di dekatmu sepanjang hidupku
Membawamu ke puncak bahagia
Nikmati mentari mendakapmu di bawah cahaya
Berhias bintang-bintang dan rembulan
Raih istiqarah cinta ini
Musim hujan hadir tanpa pesan
Mencurah membasahi hatiku yang kelemasan
Membawa kenangan lama yang telah hilang
Sewaktu kenangan itu menjelma mengimbau kenangan terindah
Saat yang indah engkau di pelukan
Kini menjadi nostalgia tuk ratapan
Setiap hela nafasmu adalah milikku
Kini menjadi debu-debu berterbangan
Sinaran suria terpancar disebalik wajah
Bagai menghalau mendung bayang hitam tiba
Walau badai mendatang mengoyak kedamaian
Lalu gerimis langit pun menangis
Seakan mengetahui akan isi hati
Kunanti dan kucari sesepi mimpi
Gerimis datang musnahlah angan
Kutetap terjaga dari sebuah mimpi
Gerimis mengingatkanku
Akan peritnya saat engkau pergi
Engkau telah pergi tuk selamanya
Tinggalkan kisah cinta kita
Tapi dirimu masih ada dalam hatiku
Engkau telah memilih mengakhiri cinta ini
Engkau pergi saatku tak ingin sendiri
Dan tak ingin terbunuh sepi
Detik-detik berlalu tanpa hamparan
Namun tanpamu waktuku dingin membeku
Kukais sisa masa lalu
Namun gerimis tiada datang basuh lukaku
~ kala hati berbisik~
17 march 2014
Tiada ulasan:
Catat Ulasan